Pendapatan Telkom Tembus Rp150 Triliun, Bisnis Data dan IT Mendominasi

BEGINI, JakartaPT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) mencatat kinerja positif sepanjang 2024. Perusahaan pelat merah ini membukukan pendapatan konsolidasi sebesar Rp150 triliun, tumbuh 0,5% dibandingkan tahun sebelumnya. Laba bersih juga meningkat menjadi Rp23,6 triliun dengan margin 15,8%, sedangkan EBITDA mencapai Rp75 triliun dengan margin 50%.

Kinerja tersebut tetap solid meski Telkom melaksanakan program pensiun dini (early retirement program) di kuartal kedua 2024.

Bisnis Digital Jadi Kontributor Utama

Pendapatan dari segmen Data, Internet & IT Services tumbuh 3,5% year-on-year (YoY) menjadi Rp90,5 triliun. Pertumbuhan ini didorong oleh meningkatnya permintaan layanan teknologi informasi, konten digital, dan trafik data.

Pendapatan interkoneksi juga naik 1,3% YoY menjadi Rp9,2 triliun, sedangkan pendapatan dari jaringan dan layanan telekomunikasi lainnya melonjak 17,4% YoY menjadi Rp13,4 triliun. Kenaikan ini ditopang oleh performa layanan satelit dan solusi managed service.

Telkomsel dan IndiHome Dorong Pertumbuhan Layanan Konsumer

Anak usaha Telkom, Telkomsel, turut menunjukkan performa impresif dengan pendapatan mencapai Rp113,3 triliun atau tumbuh 10,7% YoY. Sebagian besar kontribusi berasal dari lini bisnis digital yang mencapai Rp78,3 triliun.

Pelanggan Telkomsel juga meningkat menjadi 159,4 juta pengguna. Sementara itu, pelanggan IndiHome segmen residensial (B2C) tumbuh 10,6% YoY menjadi 9,6 juta. Jika digabungkan dengan segmen korporat (B2B), total pelanggan IndiHome mencapai 10,8 juta, atau naik 7,7% YoY.

Di sisi infrastruktur, Telkomsel kini mengoperasikan 271.040 BTS, terdiri dari 221.290 BTS 4G dan 975 BTS 5G. Lalu lintas data tercatat naik 13,9% YoY menjadi 20,3 juta TB.

Transformasi FMC Perkuat Konvergensi Layanan

Dalam strategi Fixed Mobile Convergence (FMC), Telkomsel telah menyatukan sistem billing untuk memberikan kemudahan bagi pelanggan. Konvergensi antara pelanggan seluler dan broadband juga meningkat dari 53% menjadi 57% pada akhir 2024.

Segmen Enterprise dan Digital Platform Meningkat

Pendapatan dari segmen Enterprise tumbuh 5,6% YoY menjadi Rp20,6 triliun. Pertumbuhan ini didukung oleh layanan Indibiz, layanan satelit, dan solusi digital termasuk e-payment. Telkom juga memperkuat lini bisnis digital seperti cloud, IT services, dan cybersecurity melalui kerja sama strategis dengan mitra global.

Mitratel Perluas Infrastruktur Menara dan Serat Optik

Anak perusahaan Telkom lainnya, Mitratel, mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 7,2% YoY menjadi Rp9,3 triliun. EBITDA dan laba bersih masing-masing naik 10,2% dan 4,8% YoY.

Selama 2024, Mitratel menambah 1.390 menara baru, sehingga total menjadi 39.404 unit. Rasio tenancy meningkat menjadi 1,52x. Akuisisi PT Utra Mandiri Telekomunikasi (UMT) juga menambah panjang jaringan serat optik hingga 18.518 km, sehingga total mencapai 51.039 km.

Data Center dan Komitmen ESG Jadi Fokus Strategis

Telkom kini mengoperasikan 35 data center dengan kapasitas sekitar 38 MW dan 2.420 rak. Perusahaan juga mengembangkan Hyperscale Data Center (HDC) di Batam dan memperluas fasilitas di Cikarang.

Sebagai wujud tanggung jawab sosial dan lingkungan, Telkom meluncurkan inisiatif "GoZero - Sustainability Action by Telkom Indonesia" yang fokus pada keberlanjutan lingkungan, inklusi sosial, dan tata kelola perusahaan yang baik.

Investasi Agresif untuk Digitalisasi

Selama 2024, Telkom menggelontorkan belanja modal sebesar Rp24,5 triliun, atau 16,3% dari total pendapatan. Investasi tersebut difokuskan pada infrastruktur konektivitas digital dan penguatan platform digital seperti pusat data dan cloud.

Telkom juga terus menjalankan strategi transformasi melalui program Five Bold Moves untuk memperkuat posisi sebagai pemimpin industri telekomunikasi digital di Indonesia.

Jika Anda ingin tambahan kata kunci, penguatan SEO, atau dijadikan beberapa versi judul alternatif, tinggal beri tahu saja.

Lebih baru Lebih lama