BEGINI, Natuna: Bupati Natuna Cen Sui Lan menyebutkan, banyak persoalan di laut yang menjadi tantangan (Natuna) ke depan bagi semua pemangku kebijakan. Justru itu, Cen Sui Lan mengajak seluruh elemen dan komponen pemerintah serta masyarakat, agar menjaga laut Natuna dari kerusakan dan tindak pencurian sumber daya alam.
hal itu disampaikan Cen Sui Lan Bupati Natuna saat menghadiri malam pengantar tugas pelepasan Danlanal Ranai Kolonel Laut (P) Maman Nurachman di mes Ciptadi Lanal Ranai, Jumat (7/3/2025).
“Natuna itu 90 persen adalah laut, harus kita jaga. Banyak persoalan di laut menjadi tantangan ke depan. Hasil tangkap nelayan semakin berkurang. Ada daerah, ikan bilisnya dua tahun ini hilang,” ungkap Cen Sui Lan.
Dengan kondisi tersebut, Cen Sui Lan mengajak pemangku kepentingan, maupun komponen pemerintah dan masyarakat dapat mendampingi masyarakat menghadapi persoalan tersebut.
“Mengapa laut Natuna dijaga bersama? Karena laut Natuna memiliki kekayaan sumber daya alam melimpah, ikan serta minyak dan gas,” ujar Bupati Natuna.
Cen Sui Lan menambahkan, kekayaan laut berupa hasil perikanan dan Migas menjadi sumber kekayaan Natuna yang harus terus dijaga, dan dimanfaatkan untuk kepentingan kesejahteraan masyarakat Natuna, rakyat Indonesia.
Justru itu, Cen Sui Lan mengajak seluruh komponen pemerintah harus menjaga kedaulatan di laut. Meramaikan nelayan satu elemen garda terdepan, walau berat tantangannya di tengah efisiensi anggaran.
“Mari kita sama sama menjaga laut adalah tugas kita. Baik itu kalangan pengusaha maupun pemangku kebijakan, bersama nelayan menjaga laut kita,” kata Cen Sui Lan.
Danlanal Ranai Kolonel Laut (P) Maman Nurachman mengatakan, pihaknya sudah melakukan penyisiran perbatasan laut Utara Natuna hingga landas kontinen. Secara umum Natuna sangat aman, tidak sepenuhnya seperti dihebohkan di luar sebagai daerah sengketa laut.
“Natuna berbatasan langsung laut Vietnam. Namanya nelayan, bisa bakal mengejar ikan yang masuk di wilayah kita. Jadi laut Natuna itu ibarat rumah mewah, tak ada penghuninya,” tuturnya.
Menurutnya, untuk mencegah terjadinya pencurian ikan di laut Natuna, adalah meramaikan dengan kapal nelayan lokal. Jika tidak ada nelayan lokal, maka nelayan asing akan masuk.
“Memang nelayan Natuna kapalnya kecil, tidak bisa sampai lebih 200 mil. Apalagi cuaca musim Utara. Kalau sudah diramaikan nelayan lokal, nelayan asing akan sungkan masuk,” ujarnya.