BEGINI: Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) H Muhammad Rudi (HMR), dan H Aunur Rafiq mantap mengikuti debat calon Gubernur Kepri di Ballroom Radisson Hotel Batam, Sabtu (2/11/2024)
Saat menjawab bagaimana cara berkomunikasi yang baik kepada publik dan internal pemerintahan, HMR menjelaskan bahwa komunikasi itu harus memahami siapa audiensnya.
Hal ini tampak dari hasil yang dicapai oleh Kota Batam, sehingga bisa mencapai pertumbuhan ekonomi yang meroket, bahkan melebihi Nasional dan Provinsi Kepri sendiri. Bahkan juga pendapat asli daerah yang tak defisit.
"Dengan komunikasi antara wali kota dan kepala dinas, maka semua berjalan baik dan pembangunan terbukti meningkat," jelasnya. Inilah yang disebut komunikasi dalam arti state of being.
HMR mencontohkan soal Rempang Eco City yang menurutnya, gubernur hanya main aman, tapi tak banyak membantu. Ini menandakan komunikasi yang dipakai tak efektif.
Sementara jawaban ini diartikan berbeda oleh calon lain. Sebab, dia mengartikan komunikasi dalam basis persepsi, bukan pada output dan hasil yang diterima dari proses tersebut.
Dan seperti biasa, banyak memberi pemaparan yang normatif dan teoritis. Bahkan soal Rempang terkesan ngeles. Bahkan mengklaim keberhasilan HMR sebagai Wali Kota Batam dan Kepala Badan Pengusahaan Batam, dalam menangani warga terdampak Rempang, mulai memberi hunian sementara hingga kini diberi rumah permanen di Tanjungbanun.***