BEGINI: Rencana Paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Kepri nomor urut 2, HM Rudi - H Aunur Rafiq untuk menaikkan level ibukota Provinsi Kepri, yakni Kota Tanjungpinang, masih disalahtafsirkan sebagian kalangan.
Juru bicara Tim Pemenangan Rudi-Rafiq Candra Ibrahim menjelaskan, Kota Tanjungpinang akan menjadi prioritas setelah nanti Rudi-Rafiq berkantor di Dompak.
Bahkan, dalam beberapa kali penjelasannya, menurut Candra, Calon Gubernur HM Rudi menegaskan, dalam dua tahun sudah akan terlihat perubahan di Kota Tanjungpinang.
"Pak Rudi menyebutkan, Beliau dan Pak Rafiq tidak mengenal istilah kerja 100 hari, tapi akan langsung tancap gas begitu dilantik," jelas Candra.
Akan tetapi, hal itu akan mulai dikerjakan secara penuh pada APBD 2026, sebab APBD 2005 sudah disahkan oleh pemerintahan saat ini.
Namun, postur APBD Kepri akan dilakukan evaluasi oleh Rudi-Rafiq, karena jadwal pelantikan masih di awal tahun 2025. Maka, 2027 hasilnya sudah akan terlihat. Pemprov Kepri akan berkolaborasi dengan Pemko Tanjungpinang.
Salah satu yang akan menjadi prioritas Rudi-Rafiq di ibukota provinsi di awal pemerintahan mereka kelak, menurut juru bicara tersebut, adalah akses masuk ke Kota Tanjungpinang. Khususnya akses pelabuhan yang akan dibenahi dan dibuat lebih aman dan nyaman.
Begitu pula transportasinya, yakni kapal feri, akan diminta kepada pemilik kapal dan operator untuk membuatnya lebih nyaman. Sebab, pelabuhan adalah wajah depan sebuah kota di kepulauan.
"Jika moda transportasinya sudah nyaman, bersih, AC dingin, serta penumpang tidak dicampur dengan barang yang beraroma menyengat, maka orang akan makin banyak datang ke Tanjungpinang. Wisatawan dari Batam pun akan sering ke Tanjungpinang untuk mencari tempat-tempat wisata baru," kata Candra.
Berikutnya adalah jalan dari pelabuhan ke kota, juga akan dibenahi dan dirapikan agar warga ibukota dan pendatang semakin nyaman menggunakannya.
"Tentu saja tidak akan sama persis dengan jalan-jalan di Batam yang sudah dilebarkan Pak Rudi menjadi 5 lajur di setiap jalurnya. Sesuai kebutuhan saja. Penduduk Tanjungpinang yang hanya 204 ribu tak memerlukan jalan sampai lima lajur seperti Batam," tutup Candra, mengutip HM Rudi. *