Sepeda Rudi

 


BEGINI: Komitmen dengan apa yang dikatakan. Mengeksekusi apa yang direncanakan. Perlahan tapi pasti. Lihatlah Batam hari ke hari: semakin berseri-seri.

Batam yang berseri, memang semakin asyik untuk bersepeda dan berlari-lari. Dua kegiatan itu merupakan aktivitas olahraga yang terus bermunculan peminatnya. Aktivitas ini tumbuh sebagai salah satu “dampak baik” dari pandemi COVID-19.

Semangat itu terjaga, salah satunya karena infrastruktur yang mendukung. Lihatlah jalan-jalan (utama) di Batam hari ini, selalu memberi ruang bagi pengguna sepeda. Di antara jalur sepeda yang terus dibangun, jalan yang lebar, dengan lima jalur, merupakan kenikmatan lain bagi warga Batam.

Semua itu tak bisa dilepaskan dari kepemimpinan. Max DePree, seorang ahli kepemimpinan, mengatakan tugas pertama pemimpin adalah mendefinisikan realita dan tugas akhir adalah berterima kasih. Di antara keduanya, dia adalah seorang pelayan.

Kutipan itu bisa disandingkan dengan tulisan Yanuar Nugroho, pakar manajemen yang pernah beraktivitas di Kantor Sekretariat Presiden. Menurut Yanuar, tugas pemimpin bukan sekadar memberi perintah. Tugas pemimpin adalah memberi contoh, teladan, dan pelayanan.


Contoh, teladan, dan pelayanan tersebut terlihat di Batam hari ini. Banyak perubahan dan perbaikan yang membawa kota ini ke arah kemajuan dan peningkatan produktivitas masyarakat.

Bagi pengguna sepeda, pembangunan infrastruktur hari ini memberi banyak efek kebahagiaan. Mereka tak lagi bercerita tentang perjalanan yang semakin jauh, melainkan lebih pada kenyamanan saat mengayuh.

Sebagai pengguna jalan yang paling rentan, pesepeda, pejalan kaki, dan pelari memang mendapat ruang kenyamanan di Batam. Apalagi bila melihat perencanaan yang dibuat setiap tahunnya.

Tentu orang Batam ingin perencanaan itu dieksekusi nyata. Jika melihat apa yang disiapkan hari ini, cara membangun ini seharusnya diteruskan. Apalagi dengan kepemimpinan yang merencanakan, mengelola, dan mengendalikan pembangunan dengan baik.



Kemajuan Batam hari ini tak bisa dilepaskan dari nakhodanya saat ini: H Muhammad Rudi. Dengan cara dia merencanakan, melibatkan masyarakat, dan mengeksekusinya, Batam semakin melaju menjadi kota baru.

Untuk dunia sepeda, Muhammad Rudi sangat peduli. Terlepas dari perannya sebagai Ketua Ikatan Sepeda Sport Indonesia (ISSI) Kepri, dia juga salah seorang penggagas Batam Bersepeda, yang seolah menjadi kalender resmi “Hari Bersepeda” Kota Batam setiap awal tahun.

Jalur-jalur sepeda pun terus dibangun. Membuat kota ini menjadi salah satu kota besar yang ramah sepeda. Batam dinobatkan pada 2021 bersama Yogyakarta dan Bogor sebagai Kota Ramah Sepeda. Penghargaan ini diberikan oleh komunitas Bike to Work (B2W) Indonesia.

B2W menganugerahkan penghargaan tersebut karena, menurut mereka, Kota Ramah Sepeda adalah kota yang mempunyai sistem pembangunan berbasis keamanan, keselamatan, dan kenyamanan melalui integrasi komitmen dan sumber daya pemerintah, masyarakat, serta dunia usaha.

Rudi terus mendukung aktivitas bersepeda itu. Di antara rangkaian kegiatan hariannya yang padat sebagai Wali Kota Batam sekaligus Kepala BP Batam, Rudi selalu sempat menghadiri acara bersepeda. Saat acara sepeda RS Awal Bros Batam, Agustus 2023, Rudi tampak senang dengan pembangunan yang sudah dilakukan dan dimanfaatkan masyarakat. Salah satunya menjadi sarana untuk hidup sehat.

Sebelum melepas pesepeda, dia memaparkan berbagai program pembangunan yang sedang dan akan dilakukan. Selalu ada ruang untuk pesepeda. Muara dari semuanya adalah untuk kepentingan dan kesejahteraan masyarakat.

Rudi sepertinya harus terus mengayuh sepedanya. Dalam berbagai pembangunan dan perumpamaan. Berkayuh keliling Kepri.

Seperti kata George Weah, pesepakbola yang jadi presiden, semua harus seperti sepeda: jika tidak dikayuh, semua tak bergerak maju. Dengan “sepeda,” Rudi harus terus mengayuh dan melaju untuk membawa daerah ini —Provinsi Kepulauan Riau— semakin maju.

Novianto, Pesepeda dan Jurnalis



Lebih baru Lebih lama