BEGINI: Mengurangi sampah plastik kini tidak hanya sekedar menjadi tren saja. Semakin sadarnya orang-orang terhadap bahaya plastik untuk lingkungan, mulai membuat kita semua mencari cara untuk mengurangi sampah plastik.
Plastik tidak dapat dipungkiri banyak dijumpai dan digunakan dalam kehidupan sehari – hari. Mulai dari sebagai tempat pembungkus makanan, wadah / container minuman, gelas plastik, hingga plastik pembungkus atau tentengan belanjaan.
Namun sayangnya, dibalik kegunaan plastik yang cukup membantu, banyak potensi bahaya yang ditimbulkan. Tidak hanya jangka pendek, namun dalam jangka panjang sampah plastik dapat menimbulkan masalah.
Sampah Plastik yang Sering Ditemui
Banyak sebenarnya sampah plastik yang mudah dijumpai atau ditemukan di sekitar kita. Tidak jarang produk – produk plastik tersebut membutuhkan penanganan yang berbeda karena tidak semuanya mudah untuk didaur ulang kembali.
Beberapa contoh produk atau jenis sampah plastik dalam kehidupan sehari-hari:
1. Kantong plastik belanjaan
2. Botol plastik minuman dan umumnya botol plastik PET juga berbahaya bila terkena air panas
3. Botol kosmetik, shampoo, sabun cair
4. Gelas plastik
5. Sendok atau garpu plastik
6. Sedotan plastik
Banyaknya plastik dalam setiap benda konsumsi di kehidupan sehari-hari membuat sampah plasti suatu hal yang tidak terhindari. Sampah plastik yang menumpuk dan tidak terurai serta tidak dapat didaur ulang akan menciptakan berbagai macam bahaya.
Bahaya Sampah Plastik
Sampah plastik karena sifatnya yang sulit terurai akan menjadi polusi dan merusak lingkungan. Tidak jarang juga sampah plastik menjadi salah satu alat pembunuh untuk hewan-hewan yang ada di alam. Tidak jarang kita melihat berita bahwa hewan laut mati dan ditemukan banyak sisa sampah plastik pada bagian dalam tubuhnya.
Sampah plastik juga berisiko menyebabkan penyakit dan bisa memicu kanker. Misalnya saja botol PET yang terkena air panas akan memicu reaksi mengeluarkan bahan kimia yang dapat membahayakan tubuh.
Beberapa bahaya sampah plastik antara lain:
1. Menjadi limbah beracun karena untuk membuat plastik dibutuhkan sejumlah bahan kimia
2. Tertelan oleh organisme di lingkungan
3. Organisme seperti ikan yang tidak sengaja menelan sampah plastik atau mikroplastik menjadi berbahaya bila dikonsumsi manusia
4. Sampah plastik dapat menghasilkan racun atau zat karbon monoksida jika dibakar dan berbahaya untuk pernapasan manusia
5. Mencemari air dan tanah saat bahan kimia dalam plastik meresap ke dalam tanah
Untuk itulah perlu dimulai kebiasaan untuk mengurangi sampah plastik dalam kehidupan kita sehari-hari. Ada banyak cara mulai dari yang paling sederhana untuk mengurangi sampah plastik
Cara Mengurangi Sampah Plastik
Tidak semua plastik dapat didaur ulang, sehingga banyak sampah plastik menumpuk di tempat pembuangan. Sampah plastik ini juga tidak dapat terurai dengan cepat dan membutuhkan waktu lama.
Untuk itu, salah satu cara untuk mengurangi sampah plastik dapat mulai dilakukan dari kehidupan kita sehari-hari, misalnya saja:
Membawa kantong belanja sendiri untuk mengurangi sampah plastik
Cara paling sederhana, setiap kali keluar berbelanja, bawalah kantong plastik ramah lingkungan yang dapat dipakai berulang kali. Ini akan menghindari penggunaan plastik belanja sekali pakai sekaligus mengurangi jumlah sampah plastik kedepannya.
Bawa mug atau tumbler minuman sendiri
Membeli segelas kopi ataupun minuman seperti boba kini menjadi tren. Namun sayangnya, setiap konsumsi atas minuman tersebut juga berarti menambah jumlah sampah plastik, mulai dari gelas hingga sedotannya.
Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan membawa gelas sendiri atau tumbler sendiri. Sehingga minuman yang Anda pesan akan langsung disuguhkan ke gelas atau tumbler yang Anda bawa.
Tidak perlu sedotan jika tidak dibutuhkan
Saat memesan minum, Anda juga dapat menolak atau memilih untuk tidak menggunakan sedotan jika tidak benar – benar dibutuhkan. Cara sederhana ini dapat efektif untuk mengurangi sampah plastik sedotan
Hindari alat cukur seperti disposable razor
Disposable razor biasanya berupa alat cukur dengan kepala / mata pisau yang menyatu dengan gagang plastik dan dibuang saat sudah tidak tajam. Hindari alat cukur seperti ini karena meski sepele, sampah dari gagang plastik alat cukur dapat menumpuk.
Alternatifnya gunakan alat cukur seperti safety razor yang mana Anda cukup mengganti mata pisau atau siletnya saja atau straight razor. ***