BEGINI: Di era digital saat ini, masyarakat lebih suka berbelanja secara online karena mudah dan praktis. Dengan semakin banyak masyarakat yang menggunakan layanan digital, kejahatan siber ikut mengintai.
Banyak modus penipuan yang muncul ketika seseorang berbelanja online mulai dari uang untuk klaim hadiah undian, menaikkan rating toko atau marketplace, hingga iming-iming investasi dengan keuntungan di luar logika yang bisa membuat konsumen terlena.
Sebagai pengguna, masyarakat harus lebih hati-hati agar tidak menjadi korban penipuan. Dilansir detik Inet dari situs Blibli yang merupakan e-commerce Indonesia, berikut tips cerdas dan mudah diterapkan masyarakat agar tidak jadi korban penipuan online.
Cara Belanja Online Aman dan Terhindar dari Penipuan
1. Hindari Berkomunikasi dengan Seller di Luar Fitur Chat yang Disediakan Marketplace
Demi keamanan saat belanja di marketplace, hindari berkomunikasi dengan seller secara personal lewat platform lain, apalagi jika diminta mentransfer pembayaran ke rekening pribadi seseorang.
Waspada juga terhadap nomor WhatsApp (WA) tidak dikenal yang mengatasnamakan Blibli, termasuk menghindari perintah mengklik sebuah tautan yang biasanya berisi scam. Mengecek nomor telepon tidak dikenal via aplikasi pengidentifikasi kontak juga bisa jadi solusi cerdas terhindar dari penipuan online.
2. Transaksi Belanja Online Hanya Via e-commerce Resmi
Hindari melakukan transaksi belanja online di luar aplikasi-aplikasi yang terverifikasi pada app market di masing-masing sistem operasi. Contohnya, di Blibli, seluruh layanan hanya ditawarkan lewat situs resmi Blibli dan aplikasi yang tersedia untuk perangkat Android dan iOS dari platform download resmi seperti Google Play Store atau Apple App Store. Jika menemukan link menyerupai domain Blibli seperti blibli8.vip, blibli7.xyz, maka bisa dipastikan adalah penipuan.
3. Baca Teliti Deskripsi Transaksi Online
Saat bertransaksi online, pastikan membaca dengan seksama seluruh detail deskripsinya, termasuk rangkuman biaya dan tata cara pembayaran yang akan dilakukan.
Jangan pernah detikers mentransfer pembayaran jika merasa ada kejanggalan pada nomor rekening tujuan, biaya tambahan yang tidak lazim, atau penggunaan tautan khusus yang mencurigakan. Khusus belanja online, biasanya toko bodong atau palsu menggunakan desain amatir, serta foto profil, logo, dan feed yang ala kadarnya.
4. Jangan Transfer uang ke Orang Baru Dikenal
Ketika memutuskan bertemu tatap muka dengan orang yang baru dikenal secara daring, atau istilahnya 'kopi darat', pastikan tidak membahas terlalu jauh hingga urusan pribadi, apalagi sampai mengiyakan untuk transfer perbankan.
Begitupun saat belanja online, jangan pernah mengiyakan permintaan transfer ke nomor rekening yang tidak dikenal, meskipun nama yang tertera di rekening sama atau berbeda dengan nama yang diakui penjual.
Berbeda dengan transaksi melalui kanal pembayaran di e-commerce, dana yang ditransfer langsung ke rekening pribadi dan tidak dikenal, tidak bisa dibatalkan, apalagi ditarik kembali. Untuk itu, pastikan pembayaran hanya dilakukan melalui kanal-kanal payment resmi dan terverifikasi.
Jika perlu, cek kredibilitas nomor rekening yang dituju dalam transaksi online lewat verifikasi di situs CekRekening.id milik Kemkominfo RI.
5. Waspadai Nomor Kontak Palsu
Seringkali karena ingin memastikan ketersediaan dan kualitas produk yang ingin dibeli, pelanggan berinisiatif mencari nomor kontak yang bisa dihubungi ataupun alamat toko yang bisa dikunjungi melalui mesin pencari.
Pastikan keakuratan informasi dengan mengecek lokasi toko yang tercantum di platform. Juga, verifikasi nomor kontak toko dengan mengunjungi AduanNomor.id milik Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).
"Berbagai modus penipuan mengintai korban tanpa pandang bulu, sehingga siapapun dapat menjadi korbannya. Kita perlu terus waspada agar terhindar dari aksi tipu-tipu yang merugikan," pungkas Blibli.
(Sumber: detiksumut)