Paras Rupawan dan Perlakuan Spesial, Kenali Istilah Beauty Privilege dan Dampaknya Bagi Kehidupan

 Paras Rupawan dan Perlakuan Spesial, Kenali Istilah Beauty Privilege dan Dampaknya Bagi Kehidupan


BEGINI.ID - 

Sering kali kecantikan atau ketampanan yang dimiliki seseorang membuatnya dipandang selalu beruntung dalam hidup. Seakan-akan hidup hanya berdasarkan paras wajah semata. Mereka yang dianggap cantik dianggap bisa mendapatkan apapun yang diinginkan secara mudah tanpa harus berusaha. Hal ini biasa disebut beauty privilege.

Istilah beauty privilege memang selalu ramai dibicarakan di media sosial beberapa tahun belakangan ini. Lantas, apakah beauty privilege memang benar ada? Adakah dampak buruknya? Merangkum dari Imperfect Life, simak penjelasannya berikut ini, yuk!

Apa Itu Beauty Privilege? 

Perempuan tersenyum
Foto: freepik.com/lookstudio

Beauty privilege merupakan istilah yang menggambarkan betapa beruntungnya hidup seseorang yang seakan terlihat lebih mudah dan lancar dibandingkan hidup orang lain hanya karena orang tersebut memiliki paras rupawan. Selain itu, orang dengan beauty privilege seringkali mendapatkan perlakuan spesial karena paras rupawan mereka.

Dalam dunia pekerjaan, tidak sedikit lowongan pekerjaan yang memasukkan kriteria good looking dalam kualifikasi mereka. Namun menurut beberapa studi, mereka yang good looking belum tentu lebih produktif dari seseorang yang memiliki wajah biasa saja.

Beauty Privilege Merupakan Bias

Konsep beauty privilege menciptakan pandangan bahwa mereka yang dipandang good looking juga dipandang lebih sehat, lebih pintar, lebih layak mendapat kesempatan, dan perlakuan secara khusus tanpa melihat diri mereka secara keseluruhan. Adanya pandangan tersebut membuat masyarakat akhirnya percaya bahwa penampilan fisik yang sempurna merupakan kunci sukses dalam kehidupan.

Dampak Beauty Privilege dalam Kehidupan

Perempuan cantik
Foto: unsplash.com/Makjid Akbari

Hadirnya beauty privilege di tengah masyarakat terkadang dianggap dapat memotivasi orang-orang untuk lebih merawat diri serta memperhatikan penampilan mereka. Hal ini merupakan bentuk untuk menghargai diri sendiri.

Tidak hanya memperbaiki penampilan, mereka juga akan terpacu untuk memperbaiki soft skill dan hard skill yang mereka miliki. Hal ini tentu saja dapat menciptakan individu yang berkualitas. Tidak hanya dari penampilan, tapi juga dari kemampuan serta perilaku mereka.

Tanpa disadari beauty privilege perlahan-lahan merubah pandangan orang-orang. Hal ini akan berdampak pada perilaku masyarakat yang sering membanding-bandingkan penampilan orang lain berdasarkan standar kecantikan yang ada. Mereka tidak akan peduli pada potensi dalam diri mereka karena terfokus pada penampilan semata.

Namun ternyata seseorang yang diberi label good looking tidak selalu merasa senang dengan beauty privilege yang didapatkan, lho! Mereka sering kali mendapatkan tekanan dari berbagai pihak karena ekspektasi yang berlebihan dari lingkungan. Biasanya mereka dianggap lebih mampu dalam segala hal, padahal kenyataannya belum tentu seperti itu.


Beauty Privilege Bisa Dihilangkan?

Merapikan tempat tidur berdampak positif bagi kesehatan mentalApakah beauty privilege bisa dihilangkan/Foto: Pexels/Andrea Piacquadio

Menurut seorang hipnoterapis, Andrew Pearson, beauty privilege dapat dihilangkan dengan cara mengubah persepsi masyarakat tentang kecantikan dan daya tarik seseorang. Kita juga tidak bisa menyalahkan orang-orang yang mendapatkan beauty privilege karena penampilan mereka. Jadi, kita harus mengubah gaya pandang masyarakat tentang kecantikan itu sendiri.

Yup, tak bisa dipungkiri bahwa beauty privilege memang ada. Tapi, juga perlu diingat bahwa bukan hanya penampilan saja yang dibutuhkan dalam hidup. Potensi dalam diri dan bakat yang dimiliki harus terus digali. Dan yang terpenting, kecantikan sesungguhnya adalah yang berasal dari hati.

Lebih baru Lebih lama