BEGINI.ID - Diet atau aturan makan di kalang orang awam biasanya hanya sekadar “bagaimana caranya agar kurus atau tidak memiliki berat badan berlebih".
Aturan makan yang salah kaprah ini akhinya menggiring para pelaku diet menuju cara aturan makan yang salah atau bahkan 'dianjurkan' pada umumnya.
Nah, dilansir dari laman Healthline ada banyak kesalahan dalam menafsirkan hal-hal yang berkaitan dengan aturan makan.
Sarapan adalah Waktu Makan Terpenting
Sarapan pagi/unsplash.com/Brooke Lark |
Budaya sarapan untuk mengawali hari selalu diterapkan. Namun, seiring berjalannya waktu kamu mungkin tidak sempat melakukan sarapan sebab pekerjaan yang semakin menumpuk. Meskipun secara penelitian, tidak melakukan sarapan dapat mengurangi asupan kalori, namun melewati sarapan juga memiliki manfaat tertentu lho.
Misalnya, melakukan intermittent fasting yang dapat meningkatkan kontrol gula dalam darah dan mengurangi tanda-tanda inflamasi. Jadi kamu yang nggak biasa sarapan, nggak usah merasa bersalah lagi deh!
Namun, perlu diingat melakukan intermittent fasting ini tidak dianjurkan untuk dilakukan oleh anak-anak dan remaja yang sedang dalam masa pertumbuhan.
Makan dalam Porsi Kecil dan Sering
Makan diet/unsplash.com/Louis Hansel |
Kamu mungkin beranggapan makan dalam porsi sedikit namun lebih sering menjadi metode yang efektif untuk meningkatkan metabolisme dan menurunkan berat badan. Namun, anggapan ini hanya berlaku jika kamu dalam keadaan sehat dan kebutuhan energimu tercukupi.
Nah, makan lebih sering sepanjang hari bukanlah cara terbaik untuk menurunkan berat badan. Penelitian menunjukkan bahwa pola makan yang teratur --bukan sering, lebih mungkin jadi jalan yang terbaik untuk rencana diet.
Diet Sangat Rendah Kalori
Makanan rendah kalori/unsplash.com/Diana Polekhaina |
Beauties, meskipun mengurangi asupan kalori dapat menurunkan berat badanmu, tetapi mengurangi konsumsi kalori secara signifikan juga dapat menyebabkan memengaruhi adaptasi metabolik dan konsekuensi kesehatan dalam jangka panjang. Selain itu metabolisme dalam tubuhmu juga akan menurun, rasa lapar yang terus-menerus dan adanya perubahan pada hormon kenyangmu.
Hal inilah yang akan membuatmu sulit mempertahankan berat badan dalam jangka panjang. Ini juga yang menjadi penyebab mengapa penelitian menunjukkan bahwa pelaku diet rendah kalori jarang berhasil menjaga berat badannya agar tetap ideal dalam jangka panjang.
Harus Kurus biar Sehat
Harus kurus biar sehat/unsplash.com/i yunmai |
Kelebihan berat badan sering dikaitkan dengan risiko penyakit berbahaya, termasuk di antaranya serangan jantung, diabetes, depresi, kanker tertentu bahkan kematian dini. Namun, untuk menghindari risiko penyakit itu bukan berarti kamu harus menjadi kurus, Beauties.
Perlu digarisbawahi, bahwa menjadi sehat dan terhindar dari segala macam penyakit apa lagi penyakit kronis adalah dengan menerapkan pola hidup sehat yang dibarengi dengan olah raga yang teratur. Meskipun obesitas dapat menjadi sarang penyakit, namun menjadi kurus juga belum tentu sehat.
Nah, penjelasan di atas adalah beberapa anggapan tentang aturan makan yang sering kali disalahartikan. Bahkan hingga mendarah daging di masyarakat. Jadi, sebelum melakukan diet ada baiknya untuk dibarengi dengan riset yang kamu lakukan terkait efek negatif dan positif makanan atau metode yang kamu gunakan.