BEGINI.ID - Tidak bisa dipungkiri, konsumsi gula secara berlebihan dapat menyebabkan penyakit. Salah satu penyakit yang paling relevan dengan itu adalah diabetes. Oleh karenanya, ada banyak cara yang dilakukan guna menekan bahaya yang bisa ditimbulkan dari konsumsi gula secara berlebihan.
Mengingat bahwa gula menjadi salah satu bahan yang akrab dengan kehidupan sehari-hari, maka harus pandai-pandai dalam menakar dan memilih yang terbaik. Salah satu cara untuk memastikan konsumsi gula tetap baik untuk kesehatan adalah dengan memilih pemanis alami.
Pemanis alami ini dikenal rendah kalori dan rendah fruktosa. Dikutip dari Healthine ada 5 pemanis alami yang baik untuk kesehatan. Apa saja? Simak selengkapnya di bawah ini.
1. Stevia
Stevia/ Foto: Freepik.com |
Pemanis alami yang satu ini memang sudah sangat populer. Stevia diekstraksi dari daun tanaman stevia rebaudiana. Tanaman ini ditanam untuk tujuan pemanis dan pengobatan selama berabad-abad di Amerika Selatan.
Terdapat beberapa senyawa manis yang ditemukan dalam daun stevia. Di antaranya yaitu rebaudioside A dan stevioside. Kedua senyawa ini diklaim ratusan kali lebih manis dari gula. Tidak heran jika stevia sangat manis namun kalori terkandung di dalamnya hampir tidak ada.
Tidak hanya rendah kalori, menurut beberapa penelitian yang berbasis pada manusia menunjukkan bahwa stevia memiliki potensi manfaat bagi kesehatan di antaranya membantu menurunkan tekanan darah tinggi dan dapat menjadi alternatif gula yang bermanfaat bagi penderita diabetes, karena dapat membantu menjaga kadar gula darah.
2. Erythritol
Ilustrasi erythritol/ Foto: Freepik.com |
Selanjutnya ada erythritol yang juga masuk dalam deretan pemanis alami rendah kalori. Erythritol merupakan gula alkohol yang ditemukan secara alami dalam buah-buahan. Erythritol memiliki rasa yang sangat mirip dengan gula meskipun lebih ringan.
Erythritol diklaim tidak meningkatkan kadar gula darah dan tidak mempengaruhi kadar lemak darah seperti kolesterol ataupun trigliserida. Meski demikian, takaran pengonsumsiannya juga perlu diperhatikan agar tidak berlebihan.
Hal tersebut dikarenakan studi menunjukkan eryrhritol bisa menyebabkan masalah pencernaan apabila dikonsumsi dalam dosis yang tinggi. Namun tidak perlu khawatir karena secara umum erythritol ini aman dikonsumsi dalam batas wajar.
3. Xylitol
Xylitol/ Foto: Freepik.com |
Xylitol merupakan gula alkohol dengan rasa manis yang mirip dengan gula. Xylitol juga dipercaya memiliki beberapa manfaat untuk kesehatan gigi seperti mengurangi risiko gigi berlubang dan kerusakan gigi itu sendiri.
Xylitol sendiri mengandung sekitar 2,4 kalori per gram nya. Menurut beberapa Penelitian yang dilakukan pada hewan, xylitol dapat meningkatkan kepadatan tulang dan membantu mencegah osteoporosis. Sementara itu, penelitian lainnya menunjukkan bahwa xylitol dapat meningkatkan kadar beberapa senyawa dalam saluran pencernaan guna mendukung mikrobioma usus manusia.
Xylitol juga diklaim tidak meningkatkan gula darah maupun insulin. Meski demikian, layaknya gula alkohol lainnya, apabila dikonsumsi berlebihan dapat menyebabkan masalah pencernaan seperti diare dan kelebihan gas di dalam perut.
4. Yacon Syrup
Ilustrasi yacon syrup/ Foto: Freepik.com |
Yacon syrup merupakan pemanis yang berasal dari tanaman yacon. Tanaman ini secara asli berada di pegunungan Andes Amerika Selatan. Yacon syrup tinggi kandungan fructooligosaccharides yang berfungsi sebagai serat larut yang memberi makan bakteri baik di dalam usus.
Oleh karenanya yacon syrup ini juga bisa mencegah sembelit dan memiliki berbagai manfaat yang baik untuk pencernaan karena jumlah serat larut nya yang tinggi. Namun lagi-lagi, tidak disarankan untuk dikonsumsi dalam dosis yang banyak karena bisa menyebabkan masalah pencernaan.
5. Monk Fruit Sweetener
Monk fruit sweetener/ Foto: Healthline |
Monk fruit merupakan buah asli dari Asia Tenggara yang sering digunakan untuk membuat pemanis alami. Pemanis alami yang diekstrak dari buah ini diklaim bebas kalori dan karbohidrat. Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa monk fruit sweetener dapat membantu mengontrol gula darah yang lebih baik.
Meski demikian, belum ada penelitian yang menyimpulkan terkait keamanan ekstrak monk fruit sebagai bahan tambahan makanan. Di sisi lain, monk fruit juga diketahui mengandung senyawa antioksidan yang dikenal sebagai mogrosides. Menurut beberapa penelitian mogrosides ini dapat mengurangi peradangan.
Namun disarankan untuk memeriksa label bahan makanan yang cermat apabila ingin membeli monk fruit sweetener ini. Hal tersebut dikarenakan biasanya banyak produk yang mengombinasikannya dengan pemanis buatan sehingga potensi manfaatnya bisa berkurang.