Di masyarakat, banyak beredar mitos-mitos yang sudah dipercaya secara turun menurun yang semuanya tidak berdasarkan fakta ilmiah dan belum tentu kebenarannya.
Setidaknya ada lima mitos mengenai diabetes yang banyak dipercaya orang, di antaranya:
Gula sebabkan Diabetes
Gula tidak secara langsung penyebab diabetes/ Foto: Pexels/ Suzy Hazelwood |
Beauties, makan gula sebenarnya tidak secara langsung menyebabkan diabetes tetapi mengonsumsi makanan manis memang dapat menyebabkan kelebihan berat badan dan obesitas, yang merupakan faktor risiko diabetes tipe 2.
Mengutip laman Medical News Today, kadar gula darah memainkan peran penting dalam diabetes tetapi gula itu sendiri bukanlah faktor utamanya.
Sebuah studi menunjukkan bahwa setelah mengontrol asupan energi dan indeks massa tubuh (BMI), minum soda memiliki hubungan dengan peningkatan risiko terkena penyakit ini. Studi ini tidak menemukan hubungan ini dalam kaitannya dengan minuman lain, seperti minuman dengan pemanis buatan atau jus buah.
Obesitas Penyebab Diabetes
Obesitas bukan penyebab diabetes/ Foto: Pexels/ Andres Ayrton |
Kegemukan dan obesitas merupakan faktor risiko diabetes tipe 2 dan diabetes gestasional, tetapi kondisi ini dapat terjadi pada orang dengan berat badan berapa pun.
Menurut data dari Centers for disease Control and Prevention (CDC) National Diabetes Statistic Report, 2020, 11 persen orang dengan diabetes tipe 2 di AS tidak kelebihan berat badan atau obesitas.
Orang Kurus Tidak Terkena Diabetes
Siapa pun bisa terkena diabetes/ Foto: Pexels/ KoolShooters |
Ini merupakan mitos ya, Beauties, karena faktanya lebih dari 90 persen penderita diabetes mengalami kelebihan berat badan atau obesitas. Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan pada 2017 di Diabetes Spectrum. Jadi ada 10 persen penderita diabetes memiliki tubuh yang kurus.
“Kelebihan berat badan dan distribusi lemak terutama lemak visceral tentu memainkan peran penting. Tetapi beberapa faktor penting lainnya juga berkontribusi pada risiko seseorang terkena tipe 2. Itu termasuk genetika, riwayat penggunaan obat-obatan, kanker, atau riwayat autoimun, dan kebiasaaan gaya hidup seperti alkohol dan merokok,” ujar Emily Nosova, MD, ahli endokrinologi yang mengkhususkan diri pada diabetes di Mount Sinai Health System di New York City yang dikutip dari The Healthy.
Diabetes Tidak Ada Obatnya
Mitos diabetes tidak ada obatnya/ Foto: Pexels/ Artem Podrez |
Ini merupakan mitos yang tidak benar, menurut Eduardo Sanchez, MD, kepala petugas medis untuk pencegahan dan kepala Pusat Metrik dan Evaluasi Kesehatan di American Heart Association (AHA) di Dallas. Diabetes tipe 2 adalah bentuk penyakit yang lebih umum dan paling erat kaitannya dengan obesitas.
Jadi bagi orang yang mengalami obesitas, beberapa operasi bypass lambung hampir dapat membalikkan gejala pada beberapa orang, setidaknya untuk sementara waktu.
Olahraga Berbahaya Bagi Penderita Diabetes
Penderita diabetes bisa berolahraga/ Foto: Pexels/ Andrea Piacquadio |
Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa aktivitas fisik secara teratur justru benar-benar membantu menurunkan kadar gula darah dan dapat meningkatkan manajemen diabetes, yang terpenting kamu mendapatkan izin dokter dalam berolahraga.
“Buatlah jadwal yang realistis berdasarkan pekerjaan, komitmen, tidur, dan waktu makan. Jika olahraga setiap hari tidak memungkinkan, maka cobalah untuk tidak melewatkan lebih dari dua hari di antara olahraga, setidaknya 150 menit latihan kardiovaskular per minggu sesuai dengan pedoman American Diabetes Association (ADA),” kata dr. Nosova
Itulah beberapa mitos yang beredar di masyarakat. Setelah mengetahui mitos apa saja, sebaiknya kamu jangan memercayainya lagi ya, Beauties?