BEGINI.ID - Pelecehan seksual adalah sebuah krisis global yang kian marak terjadi. Isu ini pun semakin sering diperbincangkan oleh netizen di berbagai platform sosial media.
Sebuah fakta menarik, meskipun pria juga juga bisa menjadi korban pelecehan seksual, namun jumlah korban perempuan lebih besar. World Health Organization (WHO) menyatakan satu dari tiga perempuan di dunia mengalami kekerasan dan pelecehan setiap hari, baik secara fisik, psikis, verbal maupun seksual.
Untuk mencegah dan melawan pelecehan seksual, penting bagi kita untuk mengenali tingkatan-tingkatan pelecehan seksual agar lebih waspada. Menurut Ken Cooper (1985), pendiri CooperComm, Inc, yakni sebuah perusahaan konsultan yang menyediakan pelatihan pencegahan pelecehan seksual untuk berbagai organisasi, ada enam tingkat pelecehan seksual.
Apa saja tingkatan tersebut? Yuk, simak pembahasan yang dihimpun dari berbagai sumber, Beauties!
Aesthetic Appretiation
Di tingkat ini, bentuk pelecehan seksual sering tidak disadari oleh pelaku karena dianggap wajar. Contohnya, 'pujian' mengenai fitur fisik atau seksual seseorang.
Mungkin kita pernah menerima kedipan mata, perlakuan genit, hingga disiulin di tempat umum oleh orang yang tidak dikenal. Pelaku mungkin menganggap aksi tersebut sebagai pujian dan hal sepele, padahal ini sudah termasuk pelecehan seksual, lho, Beauties!
Active Mental Groping
Tingkatan ini terjadi ketika perilaku visual dan verbal menjadi lebih intens. Hal ini termasuk ketika pelaku seakan 'menelanjangi' korban dengan matanya, seperti menatap bagian-bagian tubuh tertentu atau melemparkan lelucon yang kasar dan menghina. Walau di tahap ini belum ada kontak fisik, namun korban akan merasa seperti hal itu telah terjadi.
Social Touching
Waspada! Kenali tingkatan pelecehan seksual ini agar lebih berhati-hati/Foto: Pexels/Alex Green/ Foto: Ruhil Anadiah Sabrina |
Di tingkatan inilah kontak fisik terjadi, namun 'dianggap' masih dalam batas wajar dan bisa diterima. Contohnya seperti memegang pinggang atau mengelus punggung korban.
Sering dianggap sebagai sikap yang ramah, perilaku ini tidak seharusnya dianggap wajar, terlebih apabila tidak ada consent atau izin dari korban.
Foreplay Harassment
Waspada! Kenali tingkat pelecehan seksual ini agar lebih berhati-hati/ Foto: Pexels/Karolina Grabowska |
Foreplay harassment terjadi ketika kontak fisik sudah melewati batas dan pelaku mulai memberikan sentuhan ke area tubuh yang lebih sensitif. Contohnya, merangkul, memegang punggung bagian bawah, area pinggang-perut, bahkan menyetuh bagian payudara. Menurut Scheflen (1965), pelaku juga melakukan sejumlah upaya untuk mengajak korban melakukan aktivitas seksual yang lebih serius.
Sexual Abuse
Waspada! Kenali tingkatan pelecehan seksual ini agar lebih berhati-hati/ Foto: Pexels/Anete Lusina |
Istilah ini mungkin sudah tidak asing lagi. Pada tingkatan ini, pelecehan seksual sudah semakin jelas. Kontak fisik yang dilakukan seperti mencubit, memegang, atau menyentuh area seksual dari tubuh korban. Perilaku ini juga biasanya disertai ancaman.
Ultimate Threat
Waspada! Kenali tingkatan pelecehan seksual ini agar lebih berhati-hati/ Foto: Pexels/Rodnae Productions |
Tingkat terakhir ini sudah mengacu pada kekerasan seksual dengan mengancam serta dapat membahayakan keselamatan korban secara fisik.