Toxic Productivity, Efek Hustle Culture yang Perlu Kamu Pahami dan Atasi Saat Masuk ke Dunia Kerja

 Toxic Productivity, Efek Hustle Culture yang Perlu Kamu Pahami dan Atasi Saat Masuk ke Dunia Kerja

BEGINI.ID - Sering tidak disadari, toxic productivity merupakan salah satu situasi dimana kita kecanduan untuk bekerja. Apalagi di kondisi pandemi seperti sekarang. Banyak orang yang berlomba-lomba untuk menjadi produktif, entah karena tuntutan pekerjaan atau pun tuntutan lingkungan sekitar.


Hal ini tak jarang memaksa seseorang untuk melakukan beberapa kegiatan dan menyampingkan kondisi kesehatan atau meluangkan waktu untuk diri sendiri. Selain itu apabila kamu sering merasa bersalah saat sedang sendiri dan merasa tidak pernah puas, maka sudah pasti kamu sedang mengalami toxic productivity

Jika kamu mengalami beberapa kondisi tersebut, maka kamu sudah terjebak di dalam toxic productivity. Tidak ada salahnya jika kamu melakukan kegiatan yang produktif, namun jangan sampai terlalu berlebihan dan dapat membuat kamu terjebak di kondisi tersebut. Jika kamu merasa lelah, sebaiknya beristirahat sejenak ya!

Nah, agar kamu nggak terjebak di dalam kondisi tersebut, terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi toxic productivity. Berikut penjelasannya.

Kenali Toxic Productivity

Mengenali dan Menyadari Tanda Toxic Productivity / foto : pexels.com/AndreaPiacquadio
Mengenali dan Menyadari Tanda Toxic Productivity / foto : pexels.com/AndreaPiacquadio

Sebelum lebih jauh terjebak di dalam toxic productivity, kamu harus menyadari dan mengenali tanda toxic productivity. Jika kamu mengalami rasa bersalah secara tiba-tiba, sebaiknya beristirahatlah dari pekerjaanmu. Kamu juga harus mementingkan bagaimana perasaanmu dalam menjalani kehidupan sehari-hari. 

Cara Mengatasi Toxic Productivity

1. Membuat Target yang Realistis

Membuat target yang realistis / foto : pexels.com/BichTran
Membuat target yang realistis / foto : pexels.com/BichTran

Ketika kamu menentukan tujuan, jangan terlalu muluk agar kamu tidak terjebak di dalam toxic producticity. Buatlah target sesuai dengan kemampuan kamu dan jangan jadikan orang lain sebagai tolok ukur. Karena kemampuan tiap orang berbeda. Kamu harus ingat kalau produktivitas bukanlah lomba.

2. Mengingat Pentingnya Istirahat

Mengingat pentingnya istirahat / foto : pexels.com/KetutSubiyanto
Mengingat pentingnya istirahat / foto : pexels.com/KetutSubiyanto

Istirahat merupakan salah satu kunci penting. Jangan sampai istirahat kamu tidak optimal, karena dapat menggangu hal lain. Jika kamu harus melakukan aktivitas yang cukup padat, kamu juga harus menjamin istirahat yang cukup. 

3. Mindfulness

Mindfulness / foto : pexels.com/AndreaPiacquadio
Mindfulness / foto : pexels.com/AndreaPiacquadio

Mindfulness atau perhatian adalah salah satu cara agar kita dapat terhubungan dengan momen saat ini dan menerima keadaan yang sedang terjadi. Dengan mindfulness, maka kita bisa mengetahui keinginan dan kebutuhan yang baik untuk diri sendiri.

Selain itu, hal ini juga baik untuk kesehatan dan dapat meningkatkan kemampuan berpikir, serta dapat memahami apa yang dibutuhkan.

4. Tinggalkan Budaya Hustle Culture

Meninggalkan Budaya Hustle Culture / foto : pexels.com/cottonbro
Meninggalkan Budaya Hustle Culture / foto : pexels.com/cottonbro

Kamu harus mencari tahu apa keinginan diri kamu sendiri. Budaya hustle culture merupakan anggapan yang menormalisasikan bahwa semakin lama bekerja maka akan semakin sukses. Namun, adanya anggapan itu dapat membuat kamu terjebak di dalam toxic productivity. Sehingga, kamu harus berani untuk meninggalkan budaya tersebut. 

5. Jangan Lupa untuk Self-care

Self Care / foto : pexels.com/AndreFurtado
Self Care / foto : pexels.com/AndreFurtado

Meskipun terdengar sepele, self care merupakan  hal yang sama pentingnya dengan tugas yang kamu kerjakan. Di saat pandemi seperti sekarang, self care harus kamu masukan dalam to do list, nih! Dengan begitu, kamu dapat berpikir lebih jernih dan menyadari bahwa kamu tidak sedang terjebak dari toxic productivity.

Itu dia beberapa tanda dan tips untuk mengatasi toxic productivity. So, jangan sampai produktivitasmu menjadi racun bagi hidupmu ya, Beauties!

Lebih baru Lebih lama