BEGINI.ID - Setiap orang memiliki pelariannya sendiri ketika berada di tingkat stres, depresi, dan kecemasan. Salah satunya adalah dengan makan makanan kesukaan berupa fast food. Sebut saja es krim, kue kering, pizza, burger, dan sebagainya.
Padahal, penelitian dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan bahwa makanan dengan kandungan gula dan lemak tinggi adalah makanan yang paling tidak bermanfaat bagi kesehatan mental kita. Wow!
Dikutip dari New York Times, sebaliknya, makanan utuh seperti sayuran, buah, ikan, telur, kacang-kacangan dan biji-bijian, kacang-kacangan dan polong-polongan dan makanan fermentasi seperti yogurt dan kimchi bisa menjadi pilihan yang lebih baik untuk kesehatan mental yang lebih baik pula.
Ilustrasi junk food. (Foto: Freepik/ Way Home Studio)/ Foto: Raistamala Nediasani |
Dikutip dari Aetna, saluran pencernaan adalah rumah bagi miliaran bakteri yang mempengaruhi produksi neurotransmitter, yaitu zat kimia yang terus-menerus membawa pesan dari usus ke otak. Oleh karena itu, Makan makanan sehat mendorong pertumbuhan bakteri baik, yang memengaruhi produksi neurotransmitter.
Lantas, makanan apa saja yang bisa memengaruhi tingkat kesehatan mental kita? Dihimpun dari Aetna, berikut ulasannya. Dijamin yummy!
Serat
Serat. (Foto: freepik.com)/ Foto: Budi Rahmah Panjaitan |
Serat terdapat di banyak makanan, seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan kacang-kacangan. Makanan kaya serat tersebut dapat membantu tubuhmu menyerap glukosa lebih lambat dan membantumu menghindari ledakan energi setelah makan gula dan diabetes.
Antioksidan
Gula merupakan salah satu pemicu inflamasi atau peradangan. Nggak heran ketika kamu banyak makan gula, tenggorokanmu terasa tidak enak dan berujung pada radang, begitu juga dengan sel-sel di otak.
Antioksidan./ Foto: Getty Images/iStockphoto |
Sebagai pengganti, coba konsumsi makanan kaya antioksidan sebagai anti-peradangan, seperti buah beri, sayuran berdaun hijau, rempah-rempah kunyit dan makanan dengan asam lemak Omega-3, termasuk salmon dan biji chia hitam.
Ssst! Cokelat hitam atau lebih dikenal dengan dark chocolate juga kaya antioksidan, lho. Pastikan cokelat yang kamu makan rendah gula, ya!
Folat
Folat disebut-sebut memiliki keutamaan bagi kesehatan otak. Bahkan, sejak dalam kandungan, ibu hamil dianjurkan banyak mengonsumsi asam folat untuk perkembangan otak janin yang optimal. Asam folat sendiri merupakan bentuk sintetis dari folat atau vitamin B9.
Folat. / Foto: Freepik.com |
Jika asam folat bermanfaat untuk tumbuh kembang otak pada janin, folat, yang juga bagian dari jenis vitamin B ini membantu produksi dopamin tanpa memaksanya melonjak seperti yang dilakukan gula. Kamu bisa menemukan folat di sayuran berdaun hijau, lentil dan melon.
Vitamin D
Menurut Sarah Jacobs, konselor nutrisi holistik dan co-founder dari The Wellness Project, selain dari paparan sinar matahari, vitamin D juga bisa kamu dapat dari jamur-jamuran, seperti reishi, cordycep, dan maitake. Vitamin D membantu produksi serotonin, yaitu hormon yang memengaruhi suasana hati.
Magnesium
Mineral merupakan kandungan penting untuk membantu kesehatan fungsi saraf dan otot hingga menjaga detak jantung tetap stabil. Namun, lebih dari itu, magnesium juga memiliki korelasi pada suasana hati.
Megnesium. (Foto: freepik.com)/ Foto: Astari Dewi Larasati |
Kekurangan mineral dapat melukai bakteri di usus kamu dan menyebabkan depresi dan gejala seperti kecemasan. Temukan magnesium di cokelat hitam, biji kakao, almond, kacang mete, bayam dan sayuran berdaun gelap lainnya, pisang, dan kacang-kacangan.