Duh, 5 Fashion Show Ini Sempat Dihadang Aksi Protes, Apa Motif di Baliknya?

 

BEGINI.ID - Sebuah fashion show bukan hanya menjadi ajang unjuk bakat desainer atau hiburan semata bagi para pencinta fashion tapi juga dapat menjadi tempat melakukan aksi protes terhadap isu sosial dan lingkungan. Industri fashion yang memiliki keterkaitan dengan kedua isu tersebut bagi sebagian orang dianggap lambat atau bahkan cenderung acuh terhadap dampak yang ditimbulkannya. Tak ayal hingga memancing para aktivis untuk melakukan protes di sebuah acara yang lebih bisa menarik atensi para pelaku industri kreatif ini yakni fashion show. Pengamanan ketat yang dilakukan oleh para label dan desainer pun tidak membuat mereka gentar. Berikut sejumlah fashion show yang sempat dihadang aksi protes.

Dior Fall/Winter 2003

Dior Fall/Winter 2003/ Foto: Youtube

Fashion show Dior di tahun 2003 diinterupsi oleh seorang aktivis dari organisasi People for the Ethical Treatment of Animals (PETA) yang tiba-tiba naik ke atas panggung dan menunjukkan poster bertuliskan 'Fur Shame'. Tentu latar dari aksi protesnya tersebut adalah mengkritik Dior yang kala itu masih disupervisi oleh John Galliano yang masih memakai bulu hewan sebagai material koleksi busana dan aksesori.

Karl Lagerfeld Fall/Winter 2003

Karl Lagerfeld Fall/Winter 2003/ Foto: livingly.com/IMAXtree

Selepas Dior, pada gelaran Paris Fashion Week musim yang sama, PETA kembali melakukan protes di peragaan desainer Karl Lagerfeld. Kali ini dua aktivis berhasil menerobos catwalk dan memperlihatkan poster bertuliskan 'Fur Kills'.

Gucci Spring/Summer 2020

Gucci Spring/Summer 2020/ Foto: Dezeen

Pada fashion show Gucci spring/summer 2020, aksi protes dilakukan oleh salah satu modelnya yakni Ayesha Tan-Jones. Ia menentang aksi Gucci yang menampilkan straitjacket pada koleksinya. Ayesha pun menuliskan aspirasinya pada telapak tangan dan menunjukkannya ke arah kamera kala berjalan, di mana bertuliskan 'mental health is not fashion'.

Dior Spring/Summer 2021

An activist displays a banner during Dior's Spring 2021 show./ Foto: Francois Mori/AP Images/Francois Mori/AP Images

Aktivis dari Extinction Rebellion, sebuah organisasi global yang bergerak dalam kampanye penyelamatan lingkungan, melakukan aksi protes di fashion show Dior spring/summer 2021. Sang aktivis berjalan sembari mengibarkan spanduk bertuliskan 'We Are All Fashion Victims'. Dilansir dari situs Women's Wear Daily, sejumlah pejabat tinggi dari LVMH selaku grup perusahaan pemilik Dior justru mengira awalnya aksi protes tersebut sebagai bagian dari konsep fashion show. Mengingat Maria Grazia Chiuri selaku creative director rumah mode tersebut kerap menampilkan slogan-slogan provokatif dalam koleksinya.

Louis Vuitton Spring/Summer 2022

A protestor is removed from the runway during the Louis Vuitton Spring-Summer 2022 ready-to-wear fashion show presented in Paris, Tuesday, Oct. 5, 2021. (Photo by Vianney Le Caer/Invision/AP)/ Foto: Vianney Le Caer/Invision/AP

Protes terjadi di fashion show Louis Vuitton yang dilakukan oleh aktivis dari Extinction Rebellion yang kali ini menuliskan slogan pada spanduknya yakni "Overconsumption = Extinction". Selepas melakukan aksinya, sang aktivis yang diketahui bernama Marie Cohuet merilis sebuah video yang menceritakan bagaimana ia melancarkan aksinya serta motif di baliknya. Ia mengaku sengaja melakukan protes di peragaan Louis Vuitton, di mana merupakan salah satu label paling bergengsi, dan juga memiliki hubungan khusus dengan Presiden Prancis Emanuel Macron. Di mana ia berharap industri fashion dan juga pemerintah segera melakukan tindakan terkait pencemaran lingkungan yang dilakukan oleh industri ini.