5 Mitos dalam Dunia Skincare yang Sering Ditemui, Jangan Dipercaya Lagi Ya!

 5 Mitos dalam Dunia Skincare yang Sering Ditemui, Jangan Dipercaya Lagi Ya!

BEGINI.ID - Ada banyak hal yang perlu kita pelajari dalam dunia skincare. Semakin banyak yang kita tahu, maka semakin baik pula kita merawat kulit kita. Tentu hal ini membuat kita semakin semangat untuk mencari informasi seputar skincare ya, Beauties.

Namun sayangnya, kadangkala informasi yang datang tak semuanya benar. Masih ada beberapa mitos dan kekeliruan dalam dunia skincare yang kerap dipercayai oleh banyak orang. Mitos-mitos ini bahkan masih disebarkan di berbagai media sosial.

Untuk itu, kita mesti bijak memilih informasi mana yang fakta dan mana yang mitos belaka. Nah, kali ini Beautynesia mau membagikan beberapa mitos yang masih sering kita temui di dunia skincare. Yuk cari tahu lebih lanjut!

1. Kulit Berminyak Tidak Butuh Pelembap

Mitos skincare
Mitos skincare untuk kulit berminyak/foto: pexels.com/sora-shimazaki

Pasti kamu sering dengar pernyataan di atas kan, Beauties? Nah, itu hanyalah mitos belaka, ya. Faktanya, setiap jenis kulit membutuhkan pelembap, termasuk kulit berminyak. Dilansir dari Pop Sugar, seorang konsultan dermatologis di London, Thivi Maruthappu menjelaskan bahwa kulit berminyak pun bisa kurang hidrasi. Kekurangan hidrasi dapat membuat kulit kusam hingga memicu garis-garis halus.

Namun, tentu saja pelembap yang dibutuhkan oleh kulit berminyak berbeda dengan kulit kering. Maruthappu juga menjelaskan bahwa aspek paling penting dalam mencari pelembap untuk kulit berminyak adalah formula yang non-comedogenic. 

2. Sunscreen Hanya untuk di Luar Rumah

Mitos skincare
Mitos skincare tentang sunscreen/foto: instagram.com/joylabbeauty

Mungkin pertanyaan “apakah di dalam rumah perlu pakai sunscreen?” sering kamu temui semasa pandemi lantaran harus di rumah saja. Jawabannya adalah iya, kamu tetap butuh sunscreen meskipun di dalam rumah, Beauties.

Dilansir dari laman Byrdie, kaca jendela kemungkinan masih bisa menyaring sinar UVB agar tidak masuk, namun sinar UVA masih bisa menembusnya. Sinar UVA sendiri memicu beberapa masalah bagi kulit, mulai dari hiperpigmentasi, penuaan dini, hingga kanker kulit. Untuk itu, jangan lupakan sunscreen-mu meskipun hanya di rumah, ya!


3. Breakout Pasti karena Produk Skincare!

Mitos skincare
Mitos skincare tentang breakout/foto: freepik.com/freepik

Memang benar bahwa salah satu penyebab jerawat adalah produk skincare yang tidak cocok. Namun tak selalu penyebab breakout adalah produk skincare. Ada banyak faktor yang bisa memicu timbulnya jerawat, seperti pola makan yang tidak sehat, terlalu sering begadang, lingkungan yang tidak bersih, hingga faktor hormonal. 

4. Ingredients List Produk Menjamin Kecocokan

Mitos skincare
Mitos skincare/foto: instagram.com/kravebeauty

Membaca daftar komposisi sebelum membeli skincare memang sangat disarankan. Tetapi ingredients list ini hanya bisa kamu gunakan sebagai acuan sebelum memilih produk. Ia tidak bisa menjamin kecocokan kulitmu terhadap suatu produk.

Pasalnya, formula dari setiap brand bisa berbeda walaupun memiliki kandungan yang serupa. Seperti halnya memasak, hasil masakan restoran A bisa berbeda dengan restoran B walaupun bahan yang digunakan serupa. Untuk itu, kamu tetap harus melakukan patch test sebelum mencoba suatu produk baru, ya!

5. Skincare Bikin Ketergantungan

Mitos skincare
Mitos skincare/foto: pinterest.com/linerlipsticklife

Pernyataan ini pasti sudah sering kamu dengar sebelumnya ‘kan. Mitos ini menyebabkan banyak orang berhenti bahkan takut untuk menggunakan produk skincare. Hal ini tentu sangat disayangkan, ya.

Pada dasarnya, merawat kulit adalah kebutuhan pribadi yang harus kita penuhi. Seperti halnya kita mandi setiap hari yang merupakan sebuah kebutuhan, bukan ketergantungan.

Merawat kulit dengan produk skincare tentu dapat membantumu menyelesaikan berbagai masalah kulit yang dialami, misalnya jerawat dan kulit kering. Jadi ketika kamu berhenti merawat kulitmu, tentu saja wajar apabila masalah kulitmu datang kembali. 

Lebih baru Lebih lama