BEGINI.ID - Pantyliner tentu sudah tidak asing lagi bagi banyak perempuan. Memiliki bentuk seperti pembalut namun berukuran lebih mungil, produk ini berfungsi untuk menyerap cairan dan keringat dengan daya tampung yang lebih sedikit.
Pantyliner umumnya digunakan untuk menyerap cairan keputihan atau flek yang sering terjadi di luar jadwal menstruasi. Oleh karena itu, tidak sedikit perempuan yang menggunakan produk ini setiap hari untuk sekadar berjaga-jaga.
Padahal, kebiasaan memakai pantyliner setiap hari ternyata tidak disarankan lho, Beauties. Pasalnya, kebiasaan ini malah bisa memberikan sejumlah dampak buruk bagi kesehatan vagina.
Berikut di antaranya:
1. Iritasi
Pantyliner bisa sebabkan iritasi/Foto: Freepik/maksymiv_yura |
Menurut dr. Mayoni Gooneratne, penggunaan pantyliner berisiko menyebabkan iritasi pada vagina. Hal ini karena pantyliner yang dijual di pasaran umumnya mengandung bahan sintetis dan pewangi yang tidak ramah untuk vagina.
"Jika digunakan terlalu lama dan sering, kandungan pewangi pada pantyliner dapat mengakibatkan iritasi pada jaringan vulva dan vagina yang sensitif." ungkapnya dilansir dari laman Mirror.
2. Reaksi Alergi
Pantyliner bisa sebabkan risiko alergi/Foto: Freepik/maksymiv_yura |
Risiko lain yang dapat ditimbulkan adalah munculnya reaksi alergi. Seperti yang disebutkan sebelumnya, pantyliner umumnya mengandung tambahan bahan pewangi bahkan pemutih. Kedua bahan ini memang diketahui bisa menimbulkan reaksi alergi pada sebagian orang, sehingga menyebabkan vagina terasa gatal, panas hingga menimbulkan ruam kemerahan.
3. Infeksi Jamur
Pantyliner bisa sebabkan risiko infeksi jamur/Foto: Freepik/maksymiv_yura |
Saat menggunakan pantyliner, penting untuk memilih produk yang memiliki bahan breathable agar sirkulasi udara di area kewanitaan tetap berjalan baik. Jika tidak, vagina akan menjadi lebih lembap, sehingga menjadi tempat ideal bagi pertumbuhan jamur.
Bagaimana Aturan Pakai Pantyliner yang Tepat?
Aturan pakai pantyliner/Foto: Freepik/marinka_boo |
Pantyliner sebenarnya aman-aman saja digunakan asal mengikuti aturan yang tepat. Menurut dr. Jessica A. Shepherd, MD, pantyliner tidak disarankan untuk digunakan seharian penuh, melainkan harus diganti maksimal setiap 4 jam sekali. Kamu juga perlu membiarkan area kewanitaan 'bernapas' agar tidak menjadi tempat bertumbuhnya jamur.
"Kunci untuk memakai pantyliner tanpa menyebabkan masalah pada vagina adalah dengan rutin menggantinya maksimal 4 jam sekali. Hindari juga menggunakan pantyliner setiap saat, agar vagina memiliki kesempatan untuk bernapas." jelasnya, melansir dari Share Care.