BEGINI.ID - Tidak ada cara pasti untuk mencegah semua jenis demensia atau kepikunan di usia tua, karena para peneliti masih menyelidiki bagaimana kondisi tersebut berkembang. Namun, ada hasil penelitian yang menemukan bahwa gaya hidup sehat dapat membantu mengurangi risiko terkena demensia saat kamu tua. Penting juga untukmu tahu bahwa hidup sehat juga dapat membantu mencegah penyakit kardiovaskular, seperti stroke dan serangan jantung, yang merupakan faktor risiko penyakit Alzheimer dan demensia vaskular.
Mencegah Kepikunan/ Sumber: Pexels.com |
Faktor Risiko Demensia
Faktor risiko adalah sesuatu yang meningkatkan kemungkinan kamu mengembangkan suatu kondisi atau penyakit. Beberapa faktor risiko demensia relatif sulit atau tidak mungkin diubah. Faktor ini termasuk:
- Usia: semakin tua seseorang, semakin besar kemungkinan ia terkena demensia. Namun, demensia bukanlah bagian alami dari penuaan
- Gen: secara umum, gen saja tidak dianggap menyebabkan demensia. Namun, faktor genetik tertentu terlibat dengan beberapa jenis yang kurang umum. Demensia biasanya berkembang karena kombinasi faktor genetik dan "lingkungan", seperti merokok dan kurang olahraga teratur.
Penelitian juga menunjukkan faktor risiko lain mungkin dapat berperan dalam, seperti misalnya:
- gangguan pendengaran
- depresi yang diobati
- kesepian atau isolasi sosial
- duduk hampir sepanjang hari
Faktor Risiko Pikun/ Sumber: Pexels.com |
Penelitian menyimpulkan bahwa dengan memodifikasi faktor risiko yang dapat kita ubah, risiko demensia dapat dikurangi hingga sepertiga. Para ahli setuju bahwa apa yang baik untuk jantung juga baik untuk otak. Ini berarti kamu bisa membantu mengurangi risiko demensia dengan:
- makan makanan yang sehat dan seimbang
- menjaga berat badan yang sehat
- berolahraga secara teratur
- menjaga alkohol dalam batas yang disarankan
- berhenti merokok
- menjaga tekanan darah pada tingkat yang sehat
Diet dan Demensia
Risiko: diet yang tinggi lemak jenuh, garam dan gula, dan rendah serat, dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, kelebihan berat badan atau obesitas, dan diabetes tipe 2.
Berat Badan dan Demensia
Risiko: kelebihan berat badan atau obesitas dapat meningkatkan tekanan darah dan risiko diabetes tipe 2, yang keduanya terkait dengan risiko penyakit Alzheimer dan demensia vaskular yang lebih tinggi.
Olahraga dan Demensia
Risiko: kurangnya aktivitas fisik secara teratur dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, kelebihan berat badan atau obesitas, dan diabetes tipe 2, yang semuanya terkait dengan risiko demensia yang lebih tinggi. Orang dewasa yang lebih tua yang tidak berolahraga juga lebih cenderung memiliki masalah dengan ingatan atau pemikiran (dikenal sebagai kemampuan kognitif).
Alkohol dan Demensia
Risiko: minum alkohol dalam jumlah berlebihan meningkatkan risiko stroke, penyakit jantung dan beberapa jenis kanker, serta merusak sistem saraf, termasuk otak.
Merokok dan Demensia
Risiko: merokok menyebabkan arteri menjadi lebih sempit, yang dapat meningkatkan tekanan darah. Ini juga meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, serta beberapa jenis kanker.
Depresi dan Demensia
Risiko: hubungan antara demensia dan depresi sangat kompleks. Tampaknya memiliki depresi yang tidak diobati meningkatkan risiko kamu terkena demensia. Namun, depresi dapat terjadi sebagai bagian dari keseluruhan gejala demensia itu sendiri.
Penyebab Pikun/ Sumber: Pexels.com |
Terlepas dari itu, suasana hati yang rendah, kecemasan atau depresi semuanya dapat memengaruhi kemampuan kamu untuk aktif secara sosial dan terlibat dalam aktivitas yang merangsang mental.
Itulah beberapa hal yang harus kamu perhatikan untuk mencegah pikun di usia tua. Semoga informasi ini bermanfaat, ya!