BEGINI.ID - Kamu tipikal yang fast respon atau slow respon, alias butuh beberapa waktu untuk membalas pesan yang masuk? Saat ini, memang seolah-olah terbagi menjadi dua kelompok ya, Beauties.
Nggak sampai di situ, tapi ada juga yang mematikan notif dua centang biru di WhatsApp, agar si pengirim pesan tidak tahu pasti, pesanmu sudah dibaca atau belum. Sebaliknya, juga ada orang yang nggak masalah kalau centang biru --juga last seen, masih diaktifkan.
Nah, balik lagi ke tim fast atau slow respon, mengutip dari USA Today, etiquette experts Elaine Swann dan Diane Gottsman kerap kali ditanyakan hal ini, lho!
1. Dianggap sopan
Ilustrasi fast respon/ Foto: iStock |
Menurut Gottsman, membalas dengan tepat waktu merupakan cara berkomunikasi yang populer. Meski begitu, ia menambahkan, terkadang apa yang penting bagi seseorang mungkin tidak serta merta soal membalas pesan yang fast respons.
Meski begitu, Gottsman juga menambahkan soal faktor kesopanan terkait orang yang tergolong balas pesan dengan cepat. Menurutnya, sebaiknya membalas pesan orang di hari yang sama. Tidak semestinya kamu menunggu orang di luar sana menunggu terlalu lama balasanmu, pasalnya semua orang juga menjalani hari-hari yang sama sibuk.
Tapi, tampaknya Swann punya toleransi yang lebih banyak, Beauties. "Setelah 48 jam, kalau kamu tidak mengatakan apa-apa pada seseorang yang menanyakanmu sesuatu di pesan yang masuk padahal ia membutuhkan jawaban, maka akan dimulai... bahwa kamu terkesan tidak sopan atau sedang dalam pertimbangan (ingin membalas apa)," katanya.
2. Perlu Permintaan Maaf Bila Slow Respon?
Slow respon bikin bete?/ Foto: Freepik.com/kroshka__nastya |
Namun, Swann mengaku ia juga pernah menerima pesan di hari Sabtu, tapi baru ia balas di hari Kamis. Karena tak cepat dibalas, akhirnya chat tersebut 'tenggelam' oleh chat baru yang masuk lainnya di inbox.
"Sudah lama sih kejadiannya. Pertanyaan yang diajukan memang butuh bagiku berpikir sejenak, jadi saya butuh waktu pula. Dan ketika saya membalasnya, dia merasa senang karena isi balasanku yang bijaksana."
Swann memulai percakapan balasan dengan permintaan maaf yang singkat terlebih dulu sebelum masuk ke isi pesan, Beauties.
"Kamu nggak perlu jelaskan secara detail kenapa membalasnya lama. Terkadang, karena kita balas lama maka berpikir perlunya berikan alasan yang runut apa penyebabnya. Itu terjadi karena kita nggak mau berbohong, dan kalau pun kita memang lagi berbohong, kita menutupinya juga cukup dengan cara (singkat) itu," jelas Swann.
Sebagai contoh, kamu bisa memulai chat dengan: 'maaf sudah membuatmu menunggu.'
3. Tetap Prioritaskan Orang yang Ada di Hadapan Kita
Meski begitu, kamu juga perlu melihat sebuah prioritas, Beauties. Chat yang membutuhkan jawaban cepat, misalnya seperti urusan pekerjaan yang memang sebaiknya nggak bisa ditunda. Bisa jadi lain cerita kalau chat bersifat kasual saja atau tidak ada sisi urgensinya.
Maksudnya, kamu bisa menunggu untuk membalasnya, terutama saat kamu lagi bersama dengan beberapa orang, lagi kencan, lagi kerja, atau lagi quality time dengan sahabatmu. Ya, sudah semestinya kita menghargai orang-orang yang sedang ada bersama kita secara tatap muka, dengan tidak asyik sendiri dengan ponsel.
Untuk itu, kamu bisa memanfaatkan fitur pop-up message yang dapat terlihat di layar ponsel. Sehingga meski tak cepat membalas, kamu akan tahu arah chat itu apakah urgensinya cukup penting atau tidak.
Nah, kalau kamu sendiri, lebih suka orang yang lagi chat sama kamu itu fast respon atau sebaliknya, nggak masalah kalau slow respon?