BEGINI.ID - Pernah dengar yang namanya gangguan bipolar? Bipolar artinya adalah gangguan kepribadian dimana seseorang memiliki mood swings atau perubahan suasana hati yang extreme. Gangguan bipolar bisa memengaruhi perasaan dan cara berpikir seseorang. Hal ini sulit dikontrol dan sering kali perilaku yang ditunjukkan orang tersebut cenderung impulsif.
Kondisi yang dialami seseorang dapat menimbulkan masalah dalam kehidupan sehari-hari dan juga ketika membangun hubungan dengan orang lain. Riset Our World in Data menunjukkan bahwa 0.3%-1.2% populasi di setiap negara mengalami gangguan bipolar dan estimasi total populasi yang mengalami bipolar jumlahnya adalah sekitar 46 juta orang.
Melihat jumlahnya yang tidak sedikit, kenali penyebab bipolar dan apakah bipolar sebagai gangguan kepribadian berbahaya bagi kehidupanmu:
Penyebab Gangguan Bipolar
Ingin sendiri/ sumber: pexels.com |
Penyebab gangguan Bipolar atau yang disebut sebagai Bipolar Personality Disorder (BPD) belum dapat dipastikan melalui beberapa penelitian. Namun, ada beberapa faktor yang menjadi pemicu terjadinya BPD:
- Genetik: gangguan bipolar diketahui dapat diturunkan secara genetik dari orang tua atau keluarga dekat. Seseorang yang memiliki anggota keluarga bipolar akan lebih berisiko untuk mengalami gangguan kepribadian ini.
- Kelainan Otak: penderita gangguan bipolar diketahui memiliki kelainan pada fungsi dan struktur otak pada area yang mengatur bagian emosi dan perilaku. Selain itu, mereka juga diduga memiliki kelainan fungsi zat kimia pada otak yang mengatur bagian emosi.
- Lingkungan: Kondisi lingkungan yang tidak mendukung ketika penderita beranjak remaja maupun dewasa berperan penting dalam menimbulkan gangguan kepribadian apa pun, termasuk gangguan bipolar. Contohnya, komunikasi yang tidak baik antar keluarga, adanya penyiksaan atau pelecehan seksual di masa kecil, atau kehadiran orang tua yang menyulitkan anaknya dalam kondisi tertentu.
Gejala Gangguan Bipolar
Penderita BPD memiliki kesulitan menjalin hubungan dengan orang lain karena memiliki perasaan, perilaku, dan cara berpikir yang berbeda dengan orang normal. Gejala berikut biasanya muncul pada waktu remaja hingga seseorang beranjak dewasa:
Mood yang Tidak Stabil
Perasaan sedih/ sumber: pexels.com |
Ketika mengalami mood yang tidak stabil, penderita BPD merasakan marah, sedih, tidak berharga, takut, malu, kesepian dan sebagainya yang cenderung negatif terhadap diri sendiri. Penderitanya cenderung berpikir bahwa dirinya bersalah, buruk, dan tidak berguna bagi orang lain. Mereka selalu berusaha mencari pembenaran dari orang lain untuk meyakinkan bahwa dirinya tidak seperti itu.
Mood swing terhadap dirinya sendiri, orang lain, maupun lingkungannya terjadi tanpa adanya alasan yang jelas. Mood swing ini dapat mengakibatkan halusinasi bagi penderita BPD, misalnya mendengar suara dari luar yang menyuruh menyakiti diri sendiri. Ketika penderita BPD sudah mengalami halusinasi yang tidak masuk akal, ini tandanya bahwa BPD yang dialami bersifat akut dan harus segera ditangani oleh profesional.
Perilaku Impulsif
Ingin bunuh diri/ sumber: pexels.com |
Perilaku yang ditunjukkan oleh penderita BPD biasanya membahayakan diri sendiri. Contohnya, bunuh diri, melukai diri sendiri, minum alkohol, atau melakukan berbagai aksi yang berdampak buruk bagi diri sendiri tanpa memikirkan risikonya. Alasan dilakukannya aksi tersebut adalah karena penderita BPD merasa bahwa dirinya sudah tidak dibutuhkan oleh orang lain.
Segera cari pertolongan medis jika kalian memiliki teman yang ingin melukai diri sendiri, atau bahkan bunuh diri, bantu mereka untuk berkonsultasi ke psikiater terdekat ya!