BEGINI.ID - Momen lebaran adalah salah satu momen yang membuat orang dewasa harus mengeluarkan banyak uang. Berbeda halnya dengan anak-anak yang dapat angpau lebaran, orang dewasa justru harus mengeluarkan angpau untuk anak-anak, kerabat, dan orang tua. Selain itu, banyak juga berbagai pengeluaran yang menanti jelang lebaran.
Mulai dari zakat, belanja pakaian baru, beli jajan lebaran, biaya jasa pengganti ART, uang untuk orang tua, angpau untuk anak-anak, hampers untuk teman dan kerabat, dan lainnya. Tak jarang hal ini bikin keuangan boncos dan kantong kering. Nah agar bisa segera deteksi masalah finansial, baiknya kamu mengecek checklist keuangan setelah lebaran berikut ini.
Cek Pengeluaran Selama Lebaran
Hampers/pexels.com |
Langkah awal yang perlu kamu lakukan adalah mengecek pengeluaran selama lebaran. Berikut panduan pertanyaan yang bisa kamu gunakan:
- Apa saja barang yang dibeli selama lebaran? Pakaian, kue, hampers, dan lainnya.
- Berapa jumlah uang yang dikeluarkan untuk angpau?
- Berapa jumlah uang untuk orang tua dan kerabat
- Berapa jumlah uang dari zakat? Berapa biaya pengganti ART?
- Adakah pengeluaran yang tidak terprediksi menjelang lebaran?
- Perbaikan kendaraan, pajak, perbaikan rumah, pembelian furniture dan lainnya.
Setelah mencatat seluruh pengeluaran tersebut, langkah selanjutnya adalah membandingkan dengan perencanaan keuangan yang telah dibuat sebelumnya. Buat kesimpulan, apakah pengeluaran melebihi perencanaan atau sebaliknya?
Dari langkah awal ini kamu bisa mendeteksi tanda-tanda awal kondisi keuanganmu. Jika pengeluaran lebih besar dari perencanaan keuangan, maka bisa jadi ini sinyal-sinyal masalah keuangan.
Cek Hutang Baru
Hutang/pexels.com |
Langkah kedua yang perlu kamu lakukan adalah mengecek hutang baru. Teliti pengeluaran satu per satu dan cek adakah yang menggunakan dana hutang. Baik hutang kepada kerabat, teman, e-commerce, dan lainnya.
Jika kamu memiliki hutang, cek uang yang tersisa apakah cukup untuk membayar hutang saat itu juga. Apabila tidak cukup, kamu perlu menata ulang keuanganmu untuk memasukkan cicilan hutang tersebut pada pengeluaran bulanan.
Cek Dana Darurat
Cek dana darurat/pexels.com |
Dana darurat biasanya menjadi sasaran empuk saat kantong mulai kering. Memang boleh-boleh saja menggunakan dana darurat, tapi jangan lupa untuk mengisinya kembali supaya bisa menjadi cadangan juga di masa depan.
Jika dana daruratmu tidak terpakai, kamu perlu bersyukur. Hal ini menjadi pertanda bahwa keuanganmu masih sehat dan setidaknya bisa menjamin kehidupan di 6 bulan atau bahkan setahun ke depan.
Perketat Pengeluaran
Perketat pengeluaran/pexels.com |
Sebelum lanjut di poin ini, cek apakah di 3 poin tersebut kamu mengalami masalah keuangan. Jika pengeluaranmu melebihi anggaran, dana darurat terpakai, dan punya hutang, kamu harus melakukan jurus perketat pengeluaran. Namun jika kamu tidak mengalami 3 masalah di atas, kamu masih bisa bebas dan melakukan pengeluaran bulanan seperti biasa.
Cara simpel untuk perketat pengeluaran adalah memangkas biaya keinginan. Seperti halnya belanja baju baru, jalan-jalan, makan di luar, dan lainnya. Selain itu, usahakan untuk tidak berhutang dan fokus untuk melunasi hutang.
Cari Peluang Penghasilan Tambahan
Cari penghasilan/pexels.com |
Terakhir, cara selanjutnya yang perlu dilakukan jika menghadapi masalah keuangan setelah lebaran adalah mencari penghasilan tambahan. Kamu bisa menjual jasa sebagai freelancer, bisnis, menyewakan kendaraan atau yang lainnya. Pastikan kamu tidak mengeluarkan uang dengan risiko tinggi untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan tersebut. Pilih pekerjaan yang risikonya minim atau bahkan tidak ada sehingga tidak berpotensi mengganggu keuanganmu.